MIND GAME: EH ADA APA YA?
Senang rasanya bisa (mulai) menulis lagi setelah hiatus
sekian abad. Rasanya seperti selamanya sampai menunggu hari UNAS selesai.
Nyaris kehilangan suaraku kalau aku tidak mulai menulis lagi. Dan membaca.
Itulah masalahnya. Aku tidak boleh membaca novel setahun penuh oleh Mamaku. Apa
boleh buat? Aku sudah berjanji TIDAK AKAN membaca novel dan kali ini aku harus menepatinya.
Kurasa akhirnya janji itu juga membuahkan hasil.
Karena aku sendiri bingung ingin menulis apa, awalnya aku
hanya menulis asal-asalan tentang ini, tapi, hei, tiba-tiba muncul secercah ide
tentang permainan otak. Mungkin aku bisa mengasah kemampuan menulisku lagi
sedikit demi sedikit dari sini.
Dan ini tulisan terjelek (tapi bukan berarti tulisanku
ada yang terlalu bagus juga, sih) yang kubuat Desember 2014 lalu di
aplikasi Write di ponselku. Kurang pas menulis di ponsel dengan papan ketik
qwerty yang kecil-kecil saat ide di kepala sudah nyaris meledak. Alih-alih aku
harus mengetik cepat, aku malah mengetik dengan dua jari. Benar-benar payah.
Mengetik di laptop juga tidak bisa leluasa karena Mama sudah siap-siap saja
bertanya, "Lagi ngapain?" yang kemudian dilanjut dengan pernyataan,
"Jangan nonton anime terus. Belajar sana lho."
Ya sudah, deh, daripada aku terlalu banyak cerita hal
yang tidak penting, lebih baik kita mulai saja bacaan kali ini. Dalam Mind
Game, kita akan diberikan satu bacaan yang mana berakhiran ganjil. Aku
mendapatkan inspirasi ini sudah sejak bulan November 2014 sebenarnya ketika
temanku memakai tema "Apa Kamu Berbakat Menjadi Psikopat?" untuk
lomba mading 2D yang diadakan oleh DetEksi Jawa Pos di Mall Pakuwon Indah,
Surabaya. Dan jujur saja aku tertarik sekali membaca setiap cerita pendek yang
disajikan dia dan tim kreatifnnya. Lalu aku berpikir, sepertinya menyenangkan
juga membuat cerita semacam itu. Jadi, aku coba saja menulis dan tulisan
pertama ini memang tidak bagus, tapi aku ingin mengabadikan semua perkembangan
menulisku. Itu saja kok.
****
Seharusnya tidak ada yang memberi tahu. Sehingga tidak
ada yang mengamati.
Oh, tapi tanpa kusadari sekarang aku mulai mengamati. Dan
perlahan-lahan perasaan semacam itu muncul. Lalu belakangan juga baru kusadari
sesuatu yang tidak pernah kubayangkan telah terjadi.
Dia sering berada di sekitarku. Duduk, berdiri, bahkan
mengajakku berbicara. Tatapannya pun sekarang berbeda dari semenjak aku
mengenalnya
Kau tahu apa?
Itu berbahaya.
Karena aku tak pernah menginginkan ini barang sedikitpun.
Ini tidak bisa terjadi.
Ini tidak boleh terjadi.
Sesuatu, atau seseorang, harus menghentikan ini sebelum
aku dan dia berjalan terlalu jauh dan meninggalkan satu orang dalam genangan
darah.
Eh, tunggu sebentar. Sebentar.
Oh, ya, aku baru ingat ini hanya mimpi. Aku harus kembali
tidur kalau begitu.
****
16 Desember 2014 10:54 PM
-Hyouka-
PS: Sebenarnya aku ingin curhat di tulisan ini.
0 comments