Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

SUKA NOVEL APA?

Waktu SMP kelas 7, salah satu temanku bertanya apakah aku suka novel berat. Dia mencontohkan novel-novel yang tebal seperti novel biografi, novel islami, dan lain-lain yang secara fisik bisa dikatakan juga tebal. Aku bingung menjawabnya gimana saat itu. Aku jawab, "Aku suka novel teenlit." tapi sebenarnya di otakku ada puluhan kata-kata yang ingin tersampaikan tapi aku tidak mengatakannya. Hal ini malah membuat temanku memberikan respon seolah level membacaku rendah banget. Saat itu aku sudah paham kalau buku-buku yang disebutkan temanku itu bagus-bagus, sarat info, dan pengalaman hidup. Tapi entah mengapa kupikir aku tidak begitu menyukainya. Dan aku tidak menemukan kata-kata yang pas untuk diutarakan. Percakapan itu pun berlalu begitu saja dengan akhiran kesimpan level kesukaan membacaku padanya dan ganjalan di pikiranku.

INTERMEZO DULU: SKRIPSIAN DI FILKOM UB

Halo, good morning ! Udah lama rasanya gak menyambangi blog ini. Ke mana aja? Sebenarnya, aku tuh lagi sok sibuk ngerjain skripsi. He-he-he.  Semester 7 ini aku ngambil sks PKL (di fakultasku istilahnya magang) sama skripsi. Terus aku juga masih ambil 3 matkul. Sebenarnya kalau dibilang susah atau gak, gak susah banget kayak semester 4 yang seminggu harus ngerjain tiga laporan, atau semester 6 yang rasanya tugas gak ada habisnya. Semester 7 ini lebih ke ribet dengan adminstrasi laporan PKL, drama PKL, dan gak lupa juga drama skripsi. Ha-ha-ha. Pagi ini pun targetku sebenarnya mengerjakan satu revisian tentang database (setelah itu bisa dikatakan 80% skripsiku selesai, tinggal bab penutup aka kesimpulan dan saran aye!) , tapi aku pikir karena dari kemarin-kemarin aku sudah kerja lembur bagai kuda, gak papa deh ya sedikit mengulur waktu buat sempetin nulis pos ini. Habis aku kangen banget nulis beginian! Aku sering nulis kok. Tapi nulis skripsi he-he-he. Ketika skripsi ini terbit na...

RUMAH BALON 2

Untuk membaca bagian pertama, klik baca di sini . Orang-orang di lantai bawah terlihat berlarian ke sana ke mari. Namun ada yang berhenti seperti patung di tempat, masih belum menyadari kalau beberapa orang yang berjalan dengan gontai dan kulit memucat adalah zombie. Mereka bahkan mengajak bicara dan menanyakan apakah mereka—para zombie ini—baik-baik saja. Dan ketika aku menoleh ke belakang, sudah banyak orang berkumpul di depan pintu yang menuju ruang rahasia itu. Oh, tidak. Bagaimana ini. Jangan-jangan orang-orang sudah tahu tentang ruang rahasia itu. Dan aku malah berada di luar sini padahal tadi aku sudah—dengan sangat nyaman—berada di dalam ruang itu. Aku sudah aman di sana tapi aku malah keluar lagi. Kenyataannya aku sama saja seperti orang-orang di dalam film zombie.