Salah satu goals yang kubuat di tahun 2025 adalah membaca lebih banyak buku berbahasa Inggris. Sejak mulai menekuni bebukuan lagi di tahun 2021 (semasa sekolah SMA-kuliah vakum karena tidak punya cukup waktu dan uang), bacaanku didominasi oleh buku-buku berbahasa Indonesia. Bagiku, membaca buku berbahasa Inggris menjadi sebuah tantangan sendiri. Sampai tahun lalu, aku selalu bermain aman dengan membaca buku non fiksi bahasa Inggris, padahal di dalam hati, aku lebih suka membaca buku fiksi. Aku merasa membaca buku fiksi berbahasa Inggris terasa sulit karena banyak diksi yang tidak biasa dan cenderung lebih kompleks. Gaya bahasanya seperti puisi, dengan tingkat bahasa Inggris yang lebih advance . Aku masih ingat novel pertama berbahasa Inggris yang kubaca: 13 Reasons Why . Oh, tunggu sebentar. Antara judul itu atau Conffession karya Minato Kanae. Kemudian The Decagon House Murders karya Yukito Ayatsuji. Tiga novel itu kubaca dalam kurun waktu empa...