Sumber: Unsplash |
Hai! Februari akhirnya berlalu. May I say that I felt a little bit too everwhelm with my condition? I was such in despair karena penyakit reading slump akhirnya mendatangiku setelah mulai membayangiku di akhir Januari. Tidak bisa sepenuhnya dibenarkan, tapi begitulah kenyataannya. Mungkin aku akan membuat postingan sendiri khusus reading slump ini.
Di bulan Februari aku hanya membaca 8 buku. Tiap kali aku mencoba membaca fiksi--baru dua kata yang kubaca dan I've had it enough. Eneg rasanya, bikin mual dan mau muntah. Satu-satunya bacaan yang bisa kulahap adalah non fiksi. Meskipun agak tersendat-sendat, membaca non fiksi masih sedikit bisa kunikmati.
Berikut adalah daftar buku yang kubaca selama bulan Februari:
Dari rating yang kuberikan, sepertinya sudah ketebak, ya, mana favoritku?
Yaps, Beautiful Ugly oleh Alice Feeney menjadi bacaan favoritku. Buku yang baru rilis bulan Januari lalu langsung hype di kalangan bookish. Aku jadi penasaran dan setelah aku selesai membaca, aku merasa bahwa pantas saja novel ini hype. Novel ini bermain dengan mental para tokoh, dan hebatnya, sebagai pembaca pun mentalku kena. Hahaha. Sampai akhir, aku terus bertanya-tanya dengan alur cerita. Alice Feeney berhasil memuntir fakta sedemikian rupa. Lalu ketika kita pikir plot twist telah selesai diungkapkan, ternyata masih ada plot twist lagi dan lagi.
Novel ini bercerita tentang istri tokoh utama yang hilang. Tokoh utama adalah seorang penulis novel. Istrinya adalah segalanya bagi tokoh utama. Tanpa istrinya, tokoh utama tidak dapat berfungsi dengan normal. Kemudian publisisnya menyuruh si tokoh utama untuk menyendiri di sebuah pulau terpencil dengan harapan dapat menulis novel baru. Di pulau terpencil itu, tokoh utama mulai berhalusinasi melihat istri yang telah lama hilang dan banyak hal janggal yang terjadi padanya.
Kelihatannya dari blurb di atas tidak cukup menarik ya. Tapi banyak hal yang diceritakan tentang latar belakang tokoh utama, si istri, dan juga pulau terpencil itu. Di situlah poin menariknya. Bagaimana penulis meracik cerita sehingga semua poin-poin yang tampak tidak saling berkaitan menjadi saling terhubung.
Karena alur cerita dan bagaimana penulis membuat cerita yang rumit tampak jadi sederhana itulah membuatku terpukau dan memberikan rating yang cukup tinggi untuk buku ini.
The Breakdown oleh B.A. Paris jadi novel kedua favoritku di bulan Februari. Aku hampir percaya bahwa tokoh utama memang gila dan ceroboh. Sampai plot diungkapkan pun aku merasa bersimpati pada tokoh utama. So reckless bagaimana tokoh utama memutar keadaan sehingga menjadi sesuatu yang memberinya ruang untuk beraksi. Such a hero and role model. Alurnya cepat dan tidak bertele-tele. Fun and light read.
Kalau kamu bagaimana? Apa bacaan favoritmu di bulan Februari?
Comments
Post a Comment